Karawang – Pertandingan final sepak bola Piala Haornas tingkat Jabar U-15 gagal digelar di Lapangan Singaperbangsa Karawang, Minggu (7/12).
Dua kesebelasan yang siap bertanding, yakni Kesebelasan Kabupaten Bogor (Kabomania) dan Kota Bandung tiba-tiba diusir ke luar lapangan oleh puluhan orang berbadan kekar tanpa alasan yang jelas.
Para pemain yang sedang melakukan pemasanan dibentak-bentak.”Tidak ada pertandingan di sini kata orang memakai seragam hitam-hitam dengan tulisan ‘Tim Guard” tersebut.
Akibat hal itu para pemian yang baru berusia belasan tahun itu lari terbirit-birit.
Sementara Panita Pertandingan terlihat tidak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa diam dan kaget atas larangan itu. “Kami tidak tahu apa alasan mereka hingga bisa melarang pertandingan resmi ini. Padahal mereka bukan panitia juga bukan aparat keamanan,” ujar Ketua Panitia Pertandingan, Gozali.
Padahal, lanjut Gozali, pihaknya telah mengantongi izin dari pihak Kepolisian setempat. Bahkan, telah membayar lunas sewa stadion ke pengelolanya. Secara teknis sudah tidak ada kendala. “Kami tidak mengenal mereka karena memang bukan peserta. Kami kira mereka juga bukan orang-orang KONI,” tutur Gozali. Disebutkan, pihaknya sadang mempelajari delik hukum atas munculnya peristiwa tersebut. Sebab kelompok yg melarang tidak ada sangkut-pautnya dengan sepak bola.
Dari keterangan yang dikumpulkan, pelarangan pertandingan itu diduga kuat buntut dari adanya dualisme kepengurusan PSSI Karawang. Sebelum pertandingan, direncanakan akan diawali dengan pelantikan pengurus PSSI kubu Gina Padlia Swara.
Diduga kuat acara tersebut mengundang reaksi dari kubu lainnys hingga muncul peristiwa pembubaran itu. Hal itu bahkan tertuang dalam spanduk yang dipampang di bagian luar stadion dengan bunyi “Kami menolak pelantikan Pengurus tidak sah hasil Muscablub, karena tidak direstui KONI Karawang”.
Peristiwa pelarangan itu tak pelak mebuat panitia dan manajer kedua kesebelasan kalang-kabut.
Panitia akhirnya mengalihkan pertandingan ke Lapangan Yonif 305, Telukjambe, Karawang. Manajer Kesebelasan Kota Bandung, Nanang Sutisna mengaku kecewa atas terjadinya peristiwa tersebut. “Kalau tidak setuju dengan pelantikan, seharusnya selesaikan dengan cara yang baik, bukan membubarkan perntandingan. Kami tidak ada sangkut-pautnya dengan pelantikan,”
Dikatakan Nanang pihaknya memilih Karawang sebagai tempat pertandingan, karena merupakan tempat netral dan Karawang memiliki lapangan yang representatif. “Pengurus PSSI Jawa Barat, kami harap mampu menyelesaikan kasus ini hingga tuntas. Jika tidak, akan menjadi preseden buruk. Masak sih ormas bisa membubarkan sebuah pertandingan resmi,” ujar Nanang.
Dari pemantauan di lapangan, pertandingan final tersebut dimenangkan Kesebelasan Kota Bandong dengan skor 1-0. Di bawah guyuran hujan deras kedua kesebelasan bermain lugas. Namun, pada menit 45 seorang pemain Kabomania dianggap melakukan pelanggaran terhadap pemain Kota Bandung kotak pinalti. Akibat hal itu, wasit menujuk titik putih. Kesempatan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh pemain Kota Bandung, Zola, dengan melesakan bola ke gawang Kabomania. Hasil tersebut bertahan hingga pertandingan usai.
Dengan hasil ini Kabomania harus puas menjadi Runner-Up Piala Haornas Wilayah Jabar 2013.
BRAVO KABOMANIA!!!!!